Sabtu, 11 Januari 2014

Analisis Harga Pasar pada Koperasi

KOPERASI  DALAM  PERSAINGAN PASAR SEMPURNA
Hakikat Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh ahli ekonomi. Model persaingannya merupakan dasar analisis dan riset terapan yang luas. Dalam konteks ekonomi pasar koperasi sebagai asosiasi perorangan harus dilihat sebagai organisasi atau metode menjalankan usaha untuk melakukan kerjasama pasar dan anggotanya sebagai pelaku ekonomi.
Keseimbangan (Ekuilibrium) Usaha Koperasi dalam Persaingan Sempurna.
Tujuan-tujuan Usaha Koperasi
Ada lima aturan penetapan harga bagi koperasi : 
1.      Memaksimalkan laba
Perusahaan berada dalam kondisi ekuilibrium ketika ia memaksimalkan laba yang didefinisikan sebagai perbedaan antara total cost (TC) dan total revenue (TR). Keadaan ini sama dengan aturan persamaan Marginal cost = Marginal Revenue (MR = MC)
2.      Maksimisasi Output
Asumsi perilaku lainnya adalah maksimisasi output, dalam kondisi bahwa tidak akan ada kerugian yang diderita oleh koperasi. Kondisi akan terwujud jika average cost (AC) = average revenue (AR). Harganya menjadi   P = AC = AR.
3.      Maksimisasi Average Cost
Ini merupakan tujuan koperasi untuk memberikan pelayanan kepada anggota dengan tingkat harga yang serendah-rendahnya.
4.      Kompetitif Ekuilibrium
Koperasi berperilaku seperti halnya ia berada di dalam struktur pasar yang kompetitif. Dalam persaingan sempurna, ekuilibrium akan diperoleh jika MC = P = AC. Dalam solusi persaingan, koperasi akan meningkatkan produksinya sampai pertambahan biaya bagi pertmbahan unit produksinya (marginal cost) sama dengan harga yang dibayar oleh anggota.
5.      Maksimisasi SHU/Dividend (Patronage Refund)
Jika koperasi bertujuan untuk memaksimumkan SHU yang dapat didistribusikan kepada anggotannya koperasi tersebut harus memproduksi output yang merupakan hasil terbesar dari perbedaan harga yang akan dibebankan dengan rata-rata biaya produksinya.
Kinerja Jangka Pendek Koperasi
Dalam analisis kinerja komperatif jangka pendek koperasi dalam suatu pasar persaingan sempurna akan dibedakan kembali kasus-kasus kemampuan koperasi dengan tingkat yang sama, lebih rendah serta lebih tinggi.
Kinerja Jangka Panjang Koperasi
Dalam jangka panjang, koperasi hanya menggunakan faktor-faktor variabel produksi, maka ia dapat mengubah kapasitas produksinya, dalam analisis kerja komperatif jangka panjang koperasi dalam suatu pasar persaingan sempurna, akan dibedakan kembali kasus-kasus kemampuan koperasi dengan tingkat yang sama, lebih rendah serta lebih tinggi.
KINERJA KOPERASI DALAM PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA : MONOPOLI, OLIGOPOLI
Definisi Pasar Monopoli
Persaingan tidak sempurna memiliki karakteristik yang serupa dengan struktur pasar persaingan (terdapat banyak pembeli dan penjual) dengan perkecualiaan bahwa setiap pemasok juga “monopolis kecil” (Persaingan Monopolistik Kelompok Besar).
Analisis Jangka Pendek Pasar Monopolis
Karena dalam persaingan monopolistik setiap pemasok merupakan monopolis kecil, maka kurva  permintaannya tidak elastis sempurna seperti dalam pasar persaingan sempurna. Jadi perusahaan memiliki kekuatan untuk menentukan harga, oleh karena itu kurva permintaannya akan lebih menurun lagi.
Analisis Jangka Panjang Pasar Monopolis
Dalam jangka panjang, koperasi hanya menggunakan faktor-faktor variabel produksi, maka ia dapat mengubah kapasitas produksinya, dalam analisis kerja komperatif jangka panjang koperasi dalam suatu pasar persaingan sempurna, akan dibedakan kembali kasus-kasus kemampuan koperasi dengan tingkat yang sama, lebih rendah serta lebih tinggi.

Hambatan Masuknya Koperasi ke dalam Pasar Monopoli
Hambatan masuk bagi perusahaan-perusahaan baru ke dalam struktur pasar oligopoli atau pasar monopolistik terdiri atas beberapa bentuk :
  1. Sangsi hukum pemerintah (paten,kuota,hal monopoli, waralaba atau franchise)
  2. Diferensiasi produk
  3. Kurangnya modal maupun pengetahuan, teknologi (kemampuan manajerial yang lebih tinggi merupakan hambatan masuk)
  4. Keterbatasan permintaan pasar dan skala ekonomi (hanya satu/beberapa perusahaan saja yang mungkin mampu menghasilkan laba dalam pasar yang terbatas).
  5. Pembatasan harga

Oligopoli dan Monopoli Alami
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah bahwa pada kasus monopoli atau oligopoli alami, selama pasar terbuka bagi pendatang baru atau tidak ada hambatan masuk yang bermotif politik maupun hukum lainnya, maka masuknya koperasi ke dalam pasar seperti itu tidak dapat memberikan keunggulan tambahan.
Oleh karena itu, yang perlu dicari adalah penyebab keunggulan koperasi yang berada diluar argumen teori harga tradisional. Hal ini harus atau hanya dapat menjadi keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh organisasi non-kpoerasi yaitu faktor-faktor yang berhubungan langsung dengan aspek koperasi dari suatu organisasi.
Persaingan Potensial dan Koperasi
Merangkum pembahasan monopoli dan oligopoli, terdapat beberapa hal penting:
1.   Struktur pasar monopolistik dan oligopolistik membebankan  harga yang lebih tinggi dari biaya marginal, MC, yang dapat diartikan sebagai “kegagalan pasar” (market failure). Kegagalan pasar ini dapat diperbaiki dengan masuknya koperasi.
          
 2.  Mengapa peluang laba pada pin di atas tidak dieksploitasi?
a.   Masuknya pesaing ke dalam pasar tidaklah bebas karena adanya hambatan-hambatan hukum, politik dan ekonomi (rent-seeking behaviour of political enterpreneurs).
b.   Terdapat kesenjangan  kemampuan antara pelaku pasar dengan pendatang baru. Kesenjangan ini mencegah pesaing masuk dan melakukan peniruan.
c.   Biaya/hambatan masuk sangat tinggi. Bagian yang cukup besar dari perbedaan biaya ini adalah kemampuan kewirausahaan (enterppreneurial ability).
d.   Biaya transaksi untuk mengeksploitasi peluang laba, terlalu tinggi.

3.   Perilaku oligopolis dan monopolis sangat tergantung pada biaya yang dibutuhkan untuk masuk ke pasar.

4.   Mengingat relevansi teori kinerja structure-conduct, maka penentu perilaku perilaku struktur pasar menjadi kurang relevan dalam persaingan potensial. Faktor-faktor penting bagi masuknya koperasi dan keberhasilan pasar berkaitan dengan biaya masuk dan faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan komparatif setelah masuknya perusahaan dalam pasar.
Jika biaya masuk rendah dan tidak terdapat hambatan hukum dalam keluar/masuknya perusahaan ke pasar; Sebaliknya, jika biaya masuk rendah, maka keunggulan tambahan bagi anggota koperasi yang masuk ke pasar akan sulit terwujud karena:
a.       Koperasi harus memiliki kemampuan, inovasi lebih tinggi dibandingkan perusahaan  yang berada di pasar untuk memberikan keunggulan khusus yang mampu diperoleh.
b.      Koperasi harus mampu mengurangi biaya transaksi-lebih rendah dari biaya perusahaan yang berada di pasar.
c.       Koperasi juga harus mampe mewujudkan  keunggulan lain yang tidak diberikan oleh organisasi lainnya.
Ini merupakan dilema bagi koperasi karena:
·         Jika biaya masuk rendah, koperasi dapat memasuki pasar, namun tanpa memberikan keunggulan tambahan bagi anggota.
·         Jika biaya masuk koperasi tinggi, maka koperasi  tidak dapat memasuki pasar.
SKALA EKONOMI DAN PERBANDINGAN KINERJA EKONOMI
Masalah dan Arti Skala Ekonomi
Skala ekonomi dapat dianggap sebagai faktor yang memungkinkan suatu perusahaan untuk memproduksi output lebih banyak dengan biaya rata-rata lebih rendah. Skala ekonomi  lebih diartikan pada hubungan antara biaya rata-rata dengan skala output.

Skala ekonomi ini diperoleh dari dua hukum utama mengenai produksi:
1.      The Law of Diminishing Returns.
2.      Hukum kedua menganggap bahwa  seluruh input dalam proses produksi adalah variable.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar