KOPERASI DALAM
PERSAINGAN PASAR SEMPURNA
Hakikat Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna adalah struktur
pasar yang paling banyak digunakan oleh ahli ekonomi. Model persaingannya
merupakan dasar analisis dan riset terapan yang luas. Dalam konteks ekonomi pasar koperasi sebagai asosiasi
perorangan harus dilihat sebagai organisasi atau metode menjalankan usaha untuk
melakukan kerjasama pasar dan anggotanya sebagai pelaku ekonomi.
Keseimbangan (Ekuilibrium) Usaha Koperasi dalam Persaingan Sempurna.
Tujuan-tujuan Usaha Koperasi
Ada lima aturan penetapan harga bagi koperasi :
1. Memaksimalkan
laba
Perusahaan
berada dalam kondisi ekuilibrium ketika ia memaksimalkan laba yang
didefinisikan sebagai perbedaan antara total cost (TC) dan
total revenue (TR). Keadaan ini sama dengan aturan persamaan Marginal cost = Marginal Revenue (MR = MC)
2. Maksimisasi
Output
Asumsi
perilaku lainnya adalah maksimisasi output, dalam kondisi bahwa tidak akan ada
kerugian yang diderita oleh koperasi. Kondisi akan terwujud jika average
cost (AC) = average revenue (AR). Harganya
menjadi P = AC = AR.
3. Maksimisasi
Average Cost
Ini merupakan tujuan koperasi untuk
memberikan pelayanan kepada anggota dengan tingkat harga yang serendah-rendahnya.
4. Kompetitif
Ekuilibrium
Koperasi berperilaku seperti halnya
ia berada di dalam struktur pasar yang kompetitif. Dalam persaingan sempurna,
ekuilibrium akan diperoleh jika MC = P = AC. Dalam solusi persaingan, koperasi
akan meningkatkan produksinya sampai pertambahan biaya bagi pertmbahan unit
produksinya (marginal cost) sama
dengan harga yang dibayar oleh anggota.
5. Maksimisasi
SHU/Dividend (Patronage Refund)
Jika koperasi bertujuan untuk
memaksimumkan SHU yang dapat didistribusikan kepada anggotannya koperasi
tersebut harus memproduksi output yang merupakan hasil terbesar dari perbedaan
harga yang akan dibebankan dengan rata-rata biaya produksinya.
Kinerja Jangka Pendek Koperasi
Dalam
analisis kinerja komperatif jangka pendek koperasi dalam suatu pasar persaingan
sempurna akan dibedakan kembali kasus-kasus kemampuan koperasi dengan tingkat
yang sama, lebih rendah serta lebih tinggi.
Kinerja Jangka Panjang Koperasi
Dalam jangka
panjang, koperasi hanya menggunakan faktor-faktor variabel produksi, maka ia
dapat mengubah kapasitas produksinya, dalam analisis kerja komperatif jangka
panjang koperasi dalam suatu pasar persaingan sempurna, akan dibedakan kembali
kasus-kasus kemampuan koperasi dengan tingkat yang sama, lebih rendah serta
lebih tinggi.
KINERJA KOPERASI DALAM PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA :
MONOPOLI, OLIGOPOLI
Definisi Pasar Monopoli
Persaingan
tidak sempurna memiliki karakteristik yang serupa dengan struktur pasar
persaingan (terdapat banyak pembeli dan penjual) dengan perkecualiaan bahwa
setiap pemasok juga “monopolis kecil” (Persaingan Monopolistik Kelompok Besar).
Analisis Jangka
Pendek Pasar Monopolis
Karena dalam persaingan monopolistik setiap pemasok merupakan monopolis
kecil, maka kurva permintaannya tidak elastis sempurna seperti dalam
pasar persaingan sempurna. Jadi perusahaan memiliki kekuatan untuk menentukan
harga, oleh karena itu kurva
permintaannya akan lebih menurun lagi.
Analisis Jangka
Panjang Pasar Monopolis
Dalam jangka panjang, koperasi hanya
menggunakan faktor-faktor variabel produksi, maka ia dapat mengubah kapasitas
produksinya, dalam analisis kerja komperatif jangka panjang koperasi dalam
suatu pasar persaingan sempurna, akan dibedakan kembali kasus-kasus kemampuan
koperasi dengan tingkat yang sama, lebih rendah serta lebih tinggi.
Hambatan Masuknya Koperasi ke dalam Pasar Monopoli
Hambatan masuk bagi
perusahaan-perusahaan baru ke dalam struktur pasar oligopoli atau pasar
monopolistik terdiri atas beberapa bentuk :
- Sangsi hukum pemerintah (paten,kuota,hal monopoli, waralaba atau franchise)
- Diferensiasi produk
- Kurangnya modal maupun pengetahuan, teknologi (kemampuan manajerial yang lebih tinggi merupakan hambatan masuk)
- Keterbatasan permintaan pasar dan skala ekonomi (hanya satu/beberapa perusahaan saja yang mungkin mampu menghasilkan laba dalam pasar yang terbatas).
- Pembatasan harga
Oligopoli dan Monopoli Alami
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah bahwa pada kasus monopoli atau oligopoli
alami, selama pasar terbuka bagi pendatang baru atau tidak ada hambatan masuk
yang bermotif politik maupun hukum lainnya, maka masuknya koperasi ke dalam
pasar seperti itu tidak dapat memberikan keunggulan tambahan.
Oleh karena itu, yang perlu dicari
adalah penyebab keunggulan koperasi yang berada diluar argumen teori harga
tradisional. Hal ini harus atau hanya dapat menjadi keunggulan yang tidak dapat
ditiru oleh organisasi non-kpoerasi yaitu faktor-faktor yang berhubungan
langsung dengan aspek koperasi dari suatu organisasi.
Persaingan
Potensial dan Koperasi
Merangkum pembahasan monopoli dan
oligopoli, terdapat beberapa hal penting:
1.
Struktur pasar monopolistik dan oligopolistik
membebankan harga yang lebih tinggi dari biaya marginal, MC, yang dapat
diartikan sebagai “kegagalan pasar” (market failure). Kegagalan pasar
ini dapat diperbaiki dengan masuknya koperasi.
2. Mengapa peluang laba pada pin di
atas tidak dieksploitasi?
a. Masuknya pesaing ke dalam pasar
tidaklah bebas karena adanya hambatan-hambatan hukum, politik dan ekonomi (rent-seeking
behaviour of political enterpreneurs).
b. Terdapat
kesenjangan kemampuan antara pelaku pasar dengan pendatang baru. Kesenjangan ini mencegah pesaing masuk dan melakukan peniruan.
c. Biaya/hambatan
masuk sangat tinggi. Bagian yang cukup besar dari perbedaan biaya ini adalah
kemampuan kewirausahaan (enterppreneurial ability).
d. Biaya
transaksi untuk mengeksploitasi peluang laba, terlalu tinggi.
3. Perilaku oligopolis
dan monopolis sangat tergantung pada biaya yang dibutuhkan untuk masuk ke
pasar.
4. Mengingat relevansi teori
kinerja structure-conduct, maka penentu perilaku perilaku
struktur pasar menjadi kurang relevan dalam persaingan potensial. Faktor-faktor
penting bagi masuknya koperasi dan keberhasilan pasar berkaitan dengan biaya
masuk dan faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan komparatif setelah masuknya
perusahaan dalam pasar.
Jika biaya
masuk rendah dan tidak terdapat hambatan hukum dalam keluar/masuknya perusahaan
ke pasar; Sebaliknya, jika biaya masuk rendah, maka keunggulan tambahan bagi
anggota koperasi yang masuk ke pasar akan sulit terwujud karena:
a.
Koperasi harus memiliki kemampuan,
inovasi lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang berada di pasar untuk
memberikan keunggulan khusus yang mampu diperoleh.
b.
Koperasi
harus mampu mengurangi biaya transaksi-lebih rendah dari biaya perusahaan yang
berada di pasar.
c.
Koperasi juga harus mampe
mewujudkan keunggulan lain yang tidak diberikan oleh organisasi lainnya.
Ini merupakan dilema bagi koperasi
karena:
·
Jika biaya masuk rendah, koperasi
dapat memasuki pasar, namun tanpa memberikan keunggulan tambahan bagi anggota.
·
Jika biaya masuk koperasi tinggi, maka koperasi tidak dapat memasuki pasar.
SKALA EKONOMI DAN PERBANDINGAN KINERJA EKONOMI
Masalah
dan Arti Skala Ekonomi
Skala ekonomi
dapat dianggap sebagai faktor
yang memungkinkan suatu perusahaan
untuk memproduksi output lebih banyak dengan biaya rata-rata lebih rendah.
Skala ekonomi lebih diartikan pada
hubungan antara biaya rata-rata dengan skala output.
Skala ekonomi
ini diperoleh dari dua hukum utama mengenai produksi:
1. The Law of Diminishing
Returns.
2.
Hukum kedua menganggap
bahwa seluruh input dalam proses
produksi adalah variable.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar